Kamis, 24 Mei 2012

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian Remaja

Diposting oleh dianatun nafisah di 08.00
         Dari hari ke hari nilai nilai luhur di dalam diri anak dan remaja mulai lutur. Apalagi dikalangan remaja yang sekarang ini baru mengalami pergaulan yang lebih luas, proses mencari jati diri, dan mulai mengenal orang yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. Banyak sekali factor-faktor yang mempegaruhi perilaku anak. Diantaranya adalah teknologi yang mempunyai peran banyak untuk anak anak muda jaman sekarang, seperti handphone, laptop, galaxytab, dsb. Di jaman sekarang sangat tidak mungkin bila remaja tidak memiliki salah satu dari alat teknologi dan komunikasi tersebut, salah satunya handphone. Mulai dari anak-anak hingga orang tua mempunyai alat yang satu itu, Anak anak yang masih playgroup pun sudah diberikan handphone, apalagi remaja yang sedang mengalami masa masa mencari jati diri ini.
Teknologipun mempunyai dampak yang positif dan negatif. Namun banyak anak anak muda jaman sekarang yang justru banyak mengambil sisi negative dari teknologi. Handphone sekang menjadi nyawa kedua untuk anak-anak remaja jaman sekarang. Ibarat seseorang yang tak bisa hidup tanpa nyawa, tapi untuk remaja zaman sekarang handphone yang membuat mereka tidak bisa hidup. Sehari saja mereka tidak memegang handphone aneh rasanya. Yahh.. Itu lah remaja zaman sekarang. Handphone bisa merubah sifat-sifat remaja zaman sekarang bila tidak bisa menggunakan sesuai dengan kebutuhan. Tuhan pun sekarang dikalahkan dengan handphone oleh anak-anak remaja zaman sekarang. Saat panggilan Tuhan berkumandang, anak muda zaman sekarang tidak langsung mengerjakan perintah Tuhan. Remaja sekarang lebih memilih melanjutkan kegiatannya dengan handphone. 
Tidak hanya itu, terkadang remaja jaman sekarang lebih mementingkan handphone daripada tugas tugas yang lain. Dimanapun anak-anak jaman sekarang pergi sangatlah kurang bila tanpa kehadiran si kecil itu. Bangun tidur pun yang dicari handphone, tangan kanan untuk makan tangan kiri pun untuk bawa handphone, naik motor atau mobil juga masih saja tidak bisa lepas dari handphone. Handphone sebenarnya mempunyai banyak manfaat yang positif untuk anak-anak remaja, namun terkadang anak-anak remaja tidak memperhatikan itu. Handphone dari tahun ketahun semakin lengkap, bagus, dan mahal. Sehingga bagi remaja handphone itu sebagai tolok ukur seseorang, kalau ada seorang remaja tidak mempunyai handphone itu berarti dia tidak gaul dan banyak anak muda zaman sekarang yang merasa gengsi apabila tidak memliki handphone. Terkadang tanpa kita sadari nilai nilai luhur dikalangan remaja mulai luntur dan sangatlah memprihatinkan. Banyak orang tua yang membiarkan anak-anaknya kecenderungan dengan satu alat komunikasi tersebut. Banyak pula anak-anak remaja menggunakan handphone untuk hal-hal yang tidak sewajarnya dilakukan oleh anak anak remaja zaman sekarang. Mulai dari berbohong, melakukan kecurangan hinga sampai kepelanggaran. Seorang remaja terlihat serius belajar ketika orangtua melihatnya, tapi tanpa disangka dibalik bukupun ada sebuah handphone.
Disaat remaja melaksanakan ujian, handphonepun digunakan untuk hal curang. Banyak remaja yang menggunakan handphone untuk mencontek, saling mengirim pesan kunci jawaban, menjual jawaban melalui handphone, dsb. Banyak pengawas ataupun guru yang mengetahui hal tersebut, namun banayak pengawas ataupun guru justru membiarkan hal tersebut dilakukan para remaja. Remaja justru akan melakukan itu berulang-ulang apabila guru maupun pengawas tidak menegur atau mengingatkan. Banyaik sekali remaja yang menyepelekan nasihat guru untuk hal itu. Namun guru pun juga perlu memberikan arahan dan bimbingan kepada para remaja supaya menjadi remaja yang berperilaku baik. Bangku sekolah dimana para remaja menutut ilmu, begitu juga tempat untuk mendapat arahan dan bimbingan dari para guru. Bangku sekolah juga mempunyai kewajiban untuk mendidik para remaja supaya mempunyai akhlak dan perilaku yang terpuji.
Jika hal kecil seperti itu saja dibiarkan, lantas bagaimana dengan hal-hal yang besar ? Apa tetap akan didiamkan saja? Bagaimana dengan perilaku serta budi pekerti anak kedepannya ? Tidak hanya untuk mencontek, terkadang remaja menggunakan fasilitas browsing yang ada dihandphone  untuk jejaring sosial atau yang sering disebut online. Ketika para remaja online entah itu facebook, twitter, hello ataupun jejaring sosial yang lainnya banyak sekali para remaja yang lupa akan waktu.
Banyak remaja yang mengabaikan sekolah, ibadah, tugas tugas rumah, dan masih banyak lagi. Ketika sedang mengemban ilmu disekolah pun para siswa tetap asyik menggunakan fasilitas yang satu itu padahal ada guru yang sedang memberikan ilmu didepan mereka. Lantas dimana remaja yang memiliki akhlak mulia? Dimana para remaja yang mau menghargai orang yang lebih tua ? Tidak hanya mencontek dan browsing akan situs-situs jejaring sosial saja, banyak pula remaja jaman sekarang yang menggunakan fasilitas browsing didalam alat komunikasi yang satu itu untuk hal-hal yang kurang baik untuk kepribadiaan para remaja yaitu browsing kesitus-situs porno yang sewajarnya tidak dilakukan oleh para remaja. Mudah sekali para remaja melakukan hal-hal tersebut karena semakin lama alat teknologi dan komunikasi semakin maju. Tak heran pula jika anak-anak sekolah dasar juga sudah  bisa melakukan hal tersebut.
Tidak hanya melihat atau mengunjungi situs-situs porno, bahkan para remaja juga menyimpan gambar-gambar yang tidak pantas dilihatnya itu. Masih ada juga program di handphone yaitu game. Terkadang para remaja juga sering menghabiskan waktu untuk bermain game tersebut. Anak-anak sekolah dasar pun juga tak ingin ketinggalan, mereka juga sering mendownload game-game dihandphone. Banyak remaja yang mengeluarkan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak begitu penting. Pengeluaran para remaja untuk pulsapun mungkin lebih dari lima puluh ribu selama sebulan atau bahkan selama seminggu. Pulsa tersebut digunakan untuk browsing, game, serta untuk komunikasi dengan orang lain salah satunya yaitu sms atau bisa disebut sebagai pesan singkat.
Biasanya para remaja lebih suka berkomunikasi melalui sms daripada telfon, selain biayanya lebih murah sms juga sudah menjadi kebiasaan para remaja jaman sekarang. Kalau dihitung mungkin para remaja mengirim pesan singkat itu lebih dari 50 kali dalam sehari. Lantas berapa banyak waktu yang terbuang untuk semua itu ? Kalau dibandingkan dengan waktu untuk belajar pasti lebih banyak untuk mengirim sms yang sebenarnya tidak begitu penring. Tidak hanya boros dalam hal keuangan, tapi para remaja juga rugi akan waktu. Waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk hal-hal yang lebih positif. Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar, ibadah, mengerjakan hal-hal yang lebih bermanfaat.  Terkadang handphone juga membuat para remaja mempunyai sifat “gengsi”.  Handphone dijadikan tolok ukur untuk kemampuan seseorang. Para remaja sering merasa gengsi apabila tidak memiliki handphone, handphonenya tidak bagus atau ketinggalan jaman. Banyak para remaja suka gonta-ganti handphone karena tidak mau dikatakan “jadul”. Banyak para remaja yang hanya menuruti nafsu untuk kepentingan-kepentingan duniawi serta mengikuti arus globalisasi.
Banyak sekali orang tua yang membiarkan anak-anaknya kecenderungan dengan alat komunikasi yang satu itu, justru banyak orangtua yang memfasilitasi, jika itu terjadi anak hanya akan tergantung pada alat komunikasi itu sendiri. Tidak berfikir mandiri dan cenderung manja. Kebiasaan seperti itu justru akan menimbulkan sifat dan pikiran yang instan, tidak akan berpikir mandiri dan otakpun hanya akan begitu-begitu saja yang dilakukannya. Sehari tidak menggunakan satu alat komunikasi itu, kita merasa bahwa ada yang kurang. Seakan-akan satu alat komunikasi itu harus ada dimanapun kita berada. Banyak para remaja yang tidak sadar akan kecenderungannya terhadap satu alat komunikasi yang satu itu. Remaja jaman sekarang hanya mementingkan kesenangan sesaat dibandingkan dengan cita-cita dimasa depan.
Para remaja jaman sekarang lebih suka menghabiskan waktu untuk asyik bermain handphone dan bermain dengan teman. Karena pada hakikatnya semua orang membutuhkan teman begitu juga dengan para remaja. Yahh.. masa-masa sekolah adalah masa-masa yang indah untuk para remaja. Masa dimana remaja mulai mengenal berbagai teman yang memiliki karakter yang berbeda-beda, mulai mengenal apa itu pergaulan, masa dimana remaja mulai mencari jati dirinya, dan masih banyak lagi. Namun teman juga bisa memberikan dampak negative serta dampak positif untuk para remaja tergantung bagaimana para remaja menjalani dan mensikapinya. Banyak sekali para remaja yang terjerumus kehal-hal yang tidak baik dikarenakan salah pergaulan. Para remaja jaman sekarang sudah sangat berbeda dengan para remaja jaman dulu. Dulu para remaja sangat ingin bersekolah, selalu bersyukur dengan apa yang mereka miliki, rajin belajar dan ibadah, serta memliki akhlak yang mulia.
Beda sekali dengan para remaja jaman sekarang, remaja jaman sekarang justru bermalas-malasan untuk sekolah. Padahal banyak fasilitas yang mendukung para remaja untuk bersekolah. Banyak remaja yang terjerumus kepergaulan bebas. Remaja sekarang sudah banyak yang merokok, membuat geng-geng antar pelajar,  menggunakan obat-obat terlarang, minum minuman keras , seks dan sebagainya. Jika salah seorang dari suatu geng tidak merokok maka dianggap banci. Sekarang pun banyak sekali remaja remaja yang membuat geng untuk tawuran, tawuran antar geng, antar sekolah, dan lain-lain. Padahal tidak ada sebab yang jelas kenapa terjadi tawuran tersebut. Terkadang remaja hanya ingin diakui hebat oleh teman-temannya, sehingga mereka melakukan tindakan-tindakan yang sangat merugikan diri mereka sendiri serta orang lain. Banyak pula berita yang memuat penggunaan obat-obat terlarang oleh para remaja. Banyak sekali para remaja yang menggunakan, menjual, serta mengedarkan obat-obat terlarang itu.
Tidak hanya itu, remaja sekarang juga sering melakukan hubungan seks pranikah. Dan pada akhirnya timbul sesuatu yang tidak diinginkan sehingga para remaja terpaksa berhenti sekolah. Dari tahun ketahun perilaku serta akhlak remaja mulai memburuk. Rasa malu akan hal-hal negative mulai terkikis, kepribadian yang tidak baik justru yang ditanamkan, serta proses pencarian jati diri yang salah sehingga menimbulkan hal-hal negative kepada para remaja dan orang lain. Banyak para remaja yang justru mengikuti contoh yang salah, sedangkan yang baik malah diabaikan. Keimanan yang mulai menurun dari hari kehari sehingga membuat para remaja melakukan tindakan-tindakan yang dilarang oleh agama tanpa berfikir panjang.
Namun semua ini bukanlah salah remaja saja, melainkan juga bisa menjadi kesalahan orangtua, keluarga, sekolah, teman, lingkungan sekitar juga. Banyak sekali orang tua yang bercerai atau sering disebut brokenhome sehingga menimbulkan para remaja down dan melarikan diri ke hal-hal yang membuat mereka nyaman dan senang. Tanpa kita sadari remaja juga sangat membutuhkan kasih sayang, perhatian, arahan serta bimbingan dari orang sekitar terlebih dari orangtua. Seharusnya orangtua memberikan kasih sayang, perhatian, arahan, serta bimbingan kepada para remaja supaya berjalan dijalan yang lurus.
 Begitu juga dengan guru, sebagai orangtua kedua bagi para remaja disekolah guru juga perlu memberikan kasih sayang, perhatian, bimbingan, arahan serta tidak tebang pilih kepada para remaja. Remaja pun seharusnya juga bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk.  Remaja juga seharusnya memanfaatkan fasilitas yang ada di handphone untuk hal-hal yang baik diantaranya untuk browsing materi mata pelajaran, gambar-gambar yang mendukung pembelajaran, memperluas wawasan, menggunakan handphone seperlunya saja serta tidak terlalu bergantung terhadap handphone. Remaja pun juga harus menanamkan hal-hal positif didalam diri mereka sendiri supaya tidak terjerumus kehal-hal yang tidak diinginkan, lebih menghargai orang tua dan guru, bertutur kata yang baik dan sopan, serta berakhlak mulia.
 Mulai memilih mana yang baik untuk diri mereka serta membuang jauh-jauh yang tidak baik untuk mereka. Remaja juga harus memilih teman, bukan memilih teman dalam arti pilih kasih melainkan memilih teman yang baik untuk kedepannya. Teman yang memberikan mereka dukungan, motivasi, dan tidak menjerumuskan ke hal-hal yang negative. Remaja seharusnya juga bisa memilih arus globalisasi mana yang harus mereka ikuti, karena pada dasarnya globalisasi mempunyai dampak positif juga dampak negative untuk kepribadian para remaja.

0 komentar:

Posting Komentar

 

dianafisah Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea